Minggu, 17 Maret 2013

TES KRAEPLIN


A.  INSTRUMEN TES KRAEPLIN

1.      Pengertian Tes Kraeplin
Tes Kraeplin merupakan salah satu jenis tes yang diciptakan oleh seorang psikiater jerman bernama Emilie kraepelin pada tahun 1856 – 1926. Yang pada mulanya bertujuan untuk membedakan antara orang yang normal dan tidak normal. Tetapi dalam perkembangannya, tes ini digunakan oleh sebagian pihak dalam rangka mengetahui  bakat yang dimilki untuk penempatan kerja.
Menurut Anne Anastasi (Psychological Testing), tes Kraeplin merupakan sebuah ‘Speed Test’. Dengan ciri utama dari sebuah speed tes adalah tidak adanya waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua soal. Jadi pada tes ini, testee memang tidak diharapkan untuk dapat menyelesaikan sepenuhnya setiap jalur, tapi penilaian yang dilihat disini adalah bagaimana kecepatan kerja, ketelitian, konsentrasi, stabilitas dan ketahanan yang dimiliki testee dalam kerja.

2.      Tujuan Tes Kraeplin
a.       Sebagai tes kepribadian yang digunakan untuk menentukan tipe performance/ perilaku  seseorang. Misalnya:
1.   Hasil penjumlahan angka yang sangat rendah, dapat mengindikasikan gejala depresi mental.
2.   Terlalu banyak salah hitung, dapat mengindikasikan adanya distraksi mental.
3.   Penurunan grafik secara tajam, dapat mengindikasikan epilepsi atau hilang ingtan sesaat waktu tes.
4.   Rentag ritme / grafik terlalu besar ( antara pincak tertinggi & terendah ) dapat mengindikasikan adanya gangguan emosional.
b.      Tes Kraeplin Sebagai Tes Bakat atau Tes Sikap Kerja
            Tes kraeplin sebagai tes bakat atau tes sikap kerja, lebih menekankan pada skoring dan interpretasi secara objektif, bukan pada arti proyektif. Berdasarkan hasil perhitungan objektif dapat diungkap empat faktor bakat (Marcham dalam Frida Mangunsong, 1990), yaitu : faktor kecepatan, ketelitian, keajegan, dan ketahanan seseorang.


3.      Alat yang dibutuhkan
1.       Lembar tes Kraepelin, tes ini terdiri dari 45 lajur angka, namun biasanya yang dikerjakan hanya 40 lajur.
2.       Stopwatch (alat pengukur kecepatan waktu)
3.       Pensil
4.       Meja yang cukup untuk alas
5.      Alat tulis untuk dipergunakan testeer saat menjelaskan pada testee.

4.      Prosedur pelaksanaan tes Kraeplin
1.       Bagikan lembar tes pada testee.
2.      Testi diminta mengisi identitas pada tempat yang sudah ditentukan dalam lembar tes, dan tidak membuka lembaran tes sebelum diinstruksikan.
3.      Berikan contoh mengisi/menjawab lembar tes di papan tulis.
4.      Instruksi : “dalam tes ini Anda akan menghadapi kolom – kolom yang terdiri dari angka. Ketika tester menyampaikan MULAI (testing dimulai), PINDAH ditandai dengan KETUKAN (mengerjakannya pindah deret sebelah), SELESAI (tes kraeplin diakhiri).

5.      Scoring dan Analisa tes Kraeplin
a.       Aspek kecepatan ( Panker )
v  Cara menskor adalah menjumlahkan deret-deret yang telah dikerjakan oleh testee ( dari deret ke 1-50 ) lalu di bagi sehingga ditemukan rata-ratanya.
                                                                              ∑x
Rumus yang digunakan adalah :         M = - - - - - - -
                                                                              N
M   =  Rata-rata
N   =  Jumlah deret
∑x =  Jumlah kerja jawaban
v  Cara menganalisa adalah skor transfer ke pp ( persentil Point )

b.      Aspek ketelitian kerja ( Tinker )
v  Cara menskor adalah menjumlahkan kesalahan menghitung dan loncatan.
v  Cara menganalisa adalah skor ditransfer ke PP ( Persentil Poin )

c.       Aspek keajegan / kestabilan kerja ( Janker )
v  Cara menskor adalah deret yang tertinggi yand dikerjakan dikurangi deret terendah yang di kerjakan.
Rumusnya adalah : X = Dt – Dr
v  Cara menganalisa adalah skor transfer ke PP ( Persentil Poin)

d.      Aspek ketahanan kerja ( Hanker )
v  Cara menskor adalah membuat titik setiap pekerjan yang diselesaikan kemudian digaris penghubung antara titikderet 1-50 sehingga terbentuk grafik.
v  Cara analisa lihat bentuk grafik


   B. ARAH KARIR TES KRAEPLIN

1.      Kecepatan bisa mengindikasikan tempo kerja, seberapa aktif kita melakukan kegiatan apakah lambat, sedang atau keras.  Dalam melakukan kegiatan ini harus penuh pertimbangan, hati-hati, teliti dan akurat, Serius, tenang, stabil namun sensitive, Ramah, perhatian pada perasaan & kebutuhan orang lain, setia, kooperatif, pendengar yang baik. Sangat baik dalam keadaan yang membutuhkan common sense, tindakan cepat dan ketrampilan praktis. Gesit, kreatif, inovatif, cerdik, logis, baik dalam banyak hal, Punya kemampuan mengorganisasi, detail, teliti, sangat bertanggungjawab & bisa diandalkan.


2.      Ketelitian bisa mengindikasikan konsentrasi kerja, seberapa besar kita bisa fokus terhadap pekerjaan yang sedang dihadapi.  Tenang, hati-hati, penuh pertimbangan. Logis, rasional, kritis, obyektif, mampu mengesampingkan perasaan.. Mampu menganalisa, mengorganisir, & mendelegasikan.

3.      Kestabilan/ Keajegan, bisa mengindikasikan kestabilan atau kemampuan mengolah emosi pada saat bekerja. kemampuan mempertahankan emosi dan tidak mudah terpengaruh oleh hal disekitar yang mengganggu. Mampu menghadapi perubahan mendadak dengan cepat dan tenang.  Percaya diri, tegas dan mampu menghadapi perbedaan maupun kritik.


4.      Ketahanan bisa mengindikasikan daya tahan terhadap situasi keadaan menekan. dapat diandalkan & bertanggung jawab, Memegang aturan, standar & prosedur dengan teguh.