Kamis, 19 Oktober 2023

1.4.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI – MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 

1.4.A.8 KONEKSI ANTAR MATERI – MODUL 1.4

BUDAYA POSITIF

OLEH :

DIAH WINARNI, S.Pd

CGP ANGKATAN 9 KAB. BREBES

SMP NEGERI 3 WANASARI

Ø  Buatlah sebuah kesimpulan mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan

  sekolah/kelas, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak,  serta Visi Guru Penggerak. 

Jawaban :

Ø  Kesimpulan mengenai peran saya dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah atau kelas, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelum nya yaitu Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantoro, nilai dan peran guru penggerak, serta visi guru penggerak yakni Setelah mempelajari modul 1.1 sampai dengan modul 1.4 kesimpulannya saya sebagai seorang guru harus memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman nya. Artinya pendidikan itu berpihak dan berpusat kepada anak memerdekakan anak dalam berekspresi dan menyampaikan ide atau gagasannya dan sebagai pembelajar sepanjang hayat.

Ø  Nilai dan peran guru penggerak yaitu Berpihak pada siswa, Mandiri, inovatif,  kolaboratif dan reflektif.

Ø  Peran guru penggerak antara lain :

1.      Menjadi pemimpin pembelajaran

2.      Menggerakkan komunitas praktisi

3.      Menjadi coach bagi guru lain

4.      Mendorong kolaborasi antar guru

5.      Mewujudkan kepemimpinan peserta didik atau study agency

Ø  Visi guru penggerak visi guru penggerak dapat tercapai dengan melakukan pendekatan inkuiri apresiatif yang dilakukan melalui tahapan proses BAGJA (buat pertanyaan, ambil Pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana, atur eksekusi) di mana proses ini akan membentuk dan menghasilkan budaya positif di kelas atau di sekolah sehingga mampu menciptakan peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

 

1.      Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol,  teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan?

 

Jawaban :

 

Konsep inti yang telah dipelajari pada modul 1.4 positif modul budaya positif guru penggerak dan seluruh warga sekolah berkolaborasi bersama dalam menerapkan budaya positif wujud dari penerapan budaya positif antara lain merancang peraturan kelas, membuat keyakinan kelas, menciptakan lingkungan positif, mewujudkan budaya positif. Wujud penerapan budaya positif menciptakan satu menciptakan lingkungan positif 2 membuat keyakinan kelas 3 merancang peraturan atau kesepakatan kelas 4 mewujudkan budaya positif dengan menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi siswa.

Budaya positif atau pembiasaan-pembiasaan positif yang dilaksanakan di sekolah adalah nilai-nilai positif yang diterapkan untuk menumbuhkan motivasi intrinsik untuk mewujudkan profil belajar Pancasila. Budaya positif inilah yang akan menimbulkan rasa aman dan nyaman pada para murid saat berlangsungnya proses pembelajaran budaya positif mendorong siswa untuk mampu bernalar kritis sehingga menimbulkan sikap gotong royong Mandiri berkebhinekaan Global kreatif dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Budaya disiplin. Disiplin positif merupakan pendekatan mendidik anak untuk melakukan kontrol diri dan pembentukan kepercayaan diri anak sedangkan nilai kebajikan dan keyakinan kelas ialah tujuan mulia yang mengacu kepada nilai-nilai atau prinsip mulia yang dianut oleh siswa dan guru.

Adapun kebutuhan dasar manusia ada 5 yaitu bertahan hidup, kasih sayang dan rasa diterima, kebebasan, kesenangan dan penguasaan. Selain itu, terdapat 5 (lima) posisi kontrol antara lain 1) pemberi hukuman membuat rasa bersalah 2) membuat rasa bersalah 3) teman 4) pemantau dan 5) manajer. Sedangkan pada segitiga restitusi ada 3 tahap yaitu 1) menstabilkan identitas 2) validasi tindakan yang salah 3) menanyakan keyakinan

 

2.      Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini?

Jawaban :

Setelah mempelajari modul 1.4 saya mendapat pembelajaran baru bagaimana membantu siswa dalam menyelesaikan masalah siswa yang menimbulkan hal-hal baik dalam proses pembelajaran di kelas atau di sekitar lingkungan sekolah. Saya mencoba untuk memposisikan diri saya pada situasi dan keadaan posisi siswa yang bermasalah serta saya dapat memberikan motivasi dan mendorong siswa untuk berubah ke arah yang lebih baik dan berperilaku positif dan menjadi budaya sehingga menjadi budaya positif di sekolah.

 

3.      Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?

Jawaban :

Pengalaman yang saya alami dalam melakukan posisi kontrol kepada para murid saya adalah saya seringkali marah dan emosi ketika murid melakukan kesalahan namun setelah saya mempelajari 5 (lima) posisi kontrol dan memahaminya serta memaknainya, maka saya mencoba memposisikan diri saya sebagai pemantau dan manajer saya mencoba menerapkan posisi yang menuntun siswa menemukan solusi dari permasalahannya sehingga memberikan pertanyaan pemantik pada siswa dalam menemukan solusi dari kesalahan yang sedang terjadi atau dialaminya serta membiasakan kebiasaan yang positif agar kebiasaan positif tersebut dapat terwujud menjadi budaya yang positif.

 

4.      Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?

Jawaban :

Perasaan yang saya rasakan adalah rasa menyesal dan bersalah kepada siswa ketika dalam menyelesaiakn masalah dengan amarah. Tidak seharusnya saya berbuat seperti itu, tetapi setelah memahami posisi control dan materi CGP yang lainnya saya mulai memahami dan mempraktikkan praktik baik kepada siswa. Dan yang saya rasakan sekarang adalah bangga karena bisa menyelesaikan permasalahan siswa dengan baik.

 

5.      Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?

Jawaban :

Hal baik yang sudah ada di lingkungan kelas dan sekolah saya adalah disiplin positif, nilai-nilai kebajikan serta keyakinan kelas yang dibangun bersama dan berpihak kepada murid salah satunya mengadakan penyambutan siswa atau kegiatan 5S (sapa, senyum, salam, sopan, santun) sebelum siswa masuk ke sekolah, mengadakan tadarus sebelum siswa masuk jam pembelajaran, mengadakan kegiatan Jumat berkah dengan pembacaan Yasin atau Asmaul Husna bersama dan pembagian sarapan gratis kepada siswa serta melaksanakan salat Dhuha dan dzuhur berjamaah dan tidak lupa mengadakan kegiatan operasi semut (semua sampah dipungut)

Adapun hal yang perlu diperbaiki adalah bagaimana merubah posisi kontrol yang selama ini terbiasa saya lakukan sebagai seorang pembuat rasa bersalah atau bahkan mungkin tidak sengaja sebagai penghukum menuju posisi pemantau teman serta manajer dengan atau secara konsisten

 

6.      Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini,  posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya? 

Jawaban :

Sebelumnya posisi kontrol yang selama ini terbiasa saya lakukan adalah sebagai seorang pembuat rasa bersalah atau bahkan penghukum. Perasaan saat itu saat saya melakukan posisi kontrol itu adalah hal yang benar dengan harapan siswa mau mempertanggungj awabkan sikapnya dan mampu merubah sikap lebih baik walaupun kadang saya merasa seperti memaksa mereka untuk berubah. Setelah mempelajari modul 1.4 ini saya mencoba melakukan posisi kontrol sebagai manajer teman dalam menghadapi murid saya yang melakukan kesalahan, saya merasa bangga jika murid saya menyadari kesalahannya dan mampu menemukan solusi untuk bertanggung jawab memperbaiki sikapnya.

 

7.      Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?

Jawaban :

Alhamdulillah Kebetulan saya seorang guru BK sehingga menurut saya segitiga restitusi sering sekali bahkan hampir setiap hari dilakukan oleh seorang guru BK tetapi karena memang kami sebagai guru BK baru menyadari bahwa yang kami terapkan selama ini adalah segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan. Saya berusaha melakukan segitiga restitusi dalam semua tahapan yaitu menstabilkan identitas seperti menanyakan alasan kenapa murid tersebut melakukan hal yang buruk atau tidak bertanggung jawab atas kesalahannya menanyakan apakah siswa mengerti siswa paham kaitannya yang sudah dilakukan kemudian siswa diminta atau diharapkan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri secara mandiri tentunya dengan arahan dari saya sebagai guru BK tetapi yang memang sering kami lakukan masih ada sedikit yang berbeda atau salah kaitanya dengan Siswa masih sering membuat siswa merasa bersalah ataupun memberikan hukuman sebagai sikap pertanggungjawabannya untuk kesalahan yang mereka perbuat contohnya misal siswa dilarang ikut pelajaran atau siswa harus membersihkan kelas

 

8.      Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?

Jawaban :

Selain hal-hal yang saya dapatkan di modul 1.4 ini Ada hal penting lainnya dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah yaitu berupa adanya kegiatan kolaborasi dengan rekan sejawat murid dan seluruh warga sekolah serta kelengkapan sarana dan prasarana sekolah yang nyaman aman dan menyenangkan untuk proses pembelajaran itulah yang menurut saya penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif

 

Salam Guru Penggerak !! Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan !!