LAPORAN HASIL SURVEI TENTANG KEBERBAKATAN ANAK
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Layanan Anak Berbakat
Dosen
Pengampu : Dr. Suriswo
Oleh
:
Nama : Diah
Winarni
NPM : 1111500178
Kelas : V F
PROGDI
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PANCASAKTI TEGAL
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Batasan
anak berbakat secara umum adalah “mereka yang karena memiliki
kemampuan-kemampuan yang unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi”. Istilah
yang sering digunakan bagi anak-anak yang memiliki kemampuan-kemampuan yang
unggul atau anak yang tingkat kecerdasannya di atas rata-rata anak normal,
diantaranya adalah cerdas, cemerlang, superior, supernormal, berbakat, genius,
gifted, gifted and talented, dan super.
Daniel P. Hallahan dan James M. Kauffman (1982; 376)
mengemukakan “Besides the word ‘gifted’ a variety of other terms have be en
used to describ individuals who are superior in some way : “talented, creative,
genius, and precocious, for example”. Precocity menunjukkan perkembangan yang
sangat cepat. Beberapa anak gifted memperlihatkan precocity dalam area
perkembangan sepert: bahasa, musik, atau kemampuan matematika.
Martison dalam SC. Utami Munandar (1982; 7)
memberikan batasan anak berbakat sebagai berikut; “Anak berbakat ialah mereka
yang diidentifikasi oleh orang-orang profesional memiliki kemampuan yang sangat
menonjol, sehingga memberikanprestasi yang tinggi. Anak-anak ini membutuhkan
program pendidikan yang berdiferensiasi dan atau pelayanan di luar jangkauan
program sekolah yang biasa, agar dapat mewujudkan sumbangannya terhadap diri
sendiri maupun terhadap masyarakat”. David G. Amstrong and Tom V. Savage (1983;
324) mengutip dari Public Law 91-230 (United States Statutes at Large 1971, p.
153) sebagai berikut : (1) The ter, “gifted and talented children” mean, in
accordance with objective criteria prescribed by the commissioner, children who
hav outstanding intelectual ability or creative talent, the development of
which requires special activities or services not ordinarily provided by local
educational agencies.
Coleman (1985) mengemukakan secara konvensional anak
berbakat adalah “mereka yang tingkat intellegensinya jauh di atas rata-rata
anggota kelompoknya, yaitu IQ = 120 ke atas”. Sedangkan Renzulli (1979) melalui
teorinya yang disebut “Three Dimensional Model” atau “Three-ring Conception”
tentang keberbakatan. Keberbakatan mencakup tiga dimensi yang saling
berkaitan,yaitu (a) kecakapan di atas rata-rata, (b) kreativitas, dan (c)
komitmen pada tugas.
- Rumusan Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan konsep bakat dan berbakat?
2. Apa
saja ciri-ciri anak berbakat?
3. Apa
saja cara atau metode untuk menentukan anak berbakat?
4. Bagaimana
metodologi survey pada anak berbakat?
- Tujuan
1. Mengetahui
konsep bakat dan berbakat
2. Mengetahui
ciri-ciri anak berbakat
3. Mengetahui
cara atau metode untuk menentukan anak berbakat
4. Mengetahui
metodologi survey pada anak berbakat
BAB
II
ISI
A.
Konsep
Bakat dan Berbakat
Bakat adalah kemampuan yang merupakan
sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak
lahir dan terkait dengan struktur otak. Definisi Columbus Group, bakat
adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata,
mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang
secara kualitatif berbeda dengan orang normal. Renzulli (1981), bakat merupakan
gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan
keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab.
Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan
suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan
keterampilan khusus.
Menurut Widodo Judarwanto 2007,
keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan diantaranya meliputi
kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia, elektronika, informasi
tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai bidang
lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya. Menurut Galton
2002, kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari
kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat,
dan unjuk kerja. Menurut Renzulli 2002, keberbakatan merupakan interaksi
antara kemampuan umum dan/atau spesifik, tingkat tanggung jawab terhadap tugas
yang tinggi dan tingkat kreativitas yang tinggi. Menurut Clark (1986),
keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa
sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan.
Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana
seseorang yang berbakat itu hidup.
Berdasarkan pendapat-pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa anak berbakat itu disamping memiliki kemampuan
intelektual tinggi, juga menunjukkan penonjolan kecakapan khusus yang bidangnya
berbeda-beda antara anak yang satu dengan anak lainnya. Anak ini disebut juga
“gifted and talented” yang berarti berbakat intelektual. Di sini kita harus
membedakan antara bakat sebagai potensi bawaan dan bakat yang telah terwujud
dalam prestasi yang tinggi. Semua anak berbakat mempunyai potensi yang ungul,
tetapi tidak semuanya telah berhasil mewujudkan potensi unggul tersebut secara
oftimal.
Pengertian keberbakatan dalam pengembangannya
telah mengalami berbagai perubahan, dan kini pengertian keberbakatan selain
mencakup kemampuan intelektual tinggi, juga menunjuk kepada kemampuan kreatif.,
bahkan menurut Clark (1986) dalam Conny Semiawan (1994), kreativitas adalah
ekpresi tertinggi keberbakatan. Keberbakatan dipengaruhi oleh berbagai unsur
kebudayaan, bahkan bagi sementara ahli sifat-sifat anak berbakat tersebut
bercirikan “cultur bound” (dibatasi oleh batasan kebudayaan). Dengan demikian
ada dua petunjuk kunci dalam mengamati dan mengerti keberbakatan tersebut yaitu
:
1) Keberbakatan
itu adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa yang dibawasejak
lahir maupun yang merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungannya.
2) Keberbakatan
itu ikut ditentukan oleh kebutuhan maupun kecenderungankebudayaan dimana
seseorang yang berbakat itu hidup. (Conny semiawan; 1994 :40).
B.
Ciri
– Ciri Anak Berbakat
1. Apabila
seorang anak memiliki 18 ciri dari 25 ciri berikut, maka anak tersebut dapat
digolongkan anak berbakat.
2. Membaca
pada usia lebih muda
3. Membaca
lebih cepat dan lebih banyak
4. Memiliki
perbendaharaan yang luas
5. Mempunyai
rasa ingin tahu yang kuat
6. Mempunyai
minat yang luas, juga terhadap masalah orang dewasa
7. Mempunyai
inisiatif dan dapat bekerja sendiri
8. Menunjukan
keaslian dalam ungkapan variable
9. Memberi
jawaban – jawaban yang baik
10. Dapat
memberikan banyak gagasan
11. Luwes
dalam berfikir
12. Terbuka
terhadap rangsangan – rangsangan dari lingkungan
13. Mempunyai
pengamatan yang tajam
14. Dapat
berkonsentrasi untuk jangka waktu yang panjang, terutama terhadap tugas atau
bidang yang diminati
15. Berpikir
kritis, juga terhadap diri sendiri
16. Senang
mencoba hal – hal yang baru
17. Mempunyai
daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi
18. Senang
terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan – pemecahan masalah
19. Cepat
menangkap hubungan sebab akibat
20. Berperilaku
terarah pada tujuan
21. Menpunyai
daya imajinasi yang kuat
22. Mempunyai
banyak kegemaran
23. Mempunyai
daya ingat yang kuat
24. Tidak
cepat kuat dengan pretasinya
25. Peka
serta menggunakan firasat
26. Menginginkan
kebebasan dalam gerkan dan tindakan
C.
Metode
mengidentifikasi Anak Berbakat
Ada
beberapa metode untuk mengidentifikasi anak berbakat secara umum bisa dibedakan
dua pendekatan antara lain :
1) Dengan
penggunaan alat-alat tes, meliputi dua tahap:
a. Tahap
penyaringan atau “screening” dengan tes kelompok yang sudah dibakukan. Biasanya
tes aptitude seperti tes inteligensi, dan tes prestasi belajar.
b. Tahap
seleksi atau identifikasi dengan tes individual. Ini lebih halus dan mengukur
kemampuan seseorang dengan teliti dan tepat. Tes inteligensi individual yang
populer adalah Wechsler dan Stanford Binet.
2) Pendekatan
kedua adalah identifikasi melalui studi kasus, yaitu memperoleh sebanyak
mungkin keterangan tentang anak yang diperkirakan berbakat dari sumber-sumber
yang berbeda-beda.-sumber yang berbeda-beda.
BAB III
METODOLOGI SURVEI
A.
Identitas
Subjek
1. Nama
lengkap : Maulina
Febrianti
2. Tempat,
tanggal lahir : Brebes, 17 Februari 2000
3. Usia
: 13
tahun
4. Jenis
Kelamin : Perempuan
5. Alamat
: Jl. Rumono
no.10 Rt 02 / Rw II Petunjungan Kec.
Bulakamba Kab. Brebes
6. Pekerjaan
: Pelajar SMP
Muhammadiyah Bulakamba
7. Agama : Islam
8. Kewarganegaraan : Indonesia
9. Anak
ke : 2 (Dua)
10. Jumlah
saudara kandung : 3 (Tiga)
Ø Nama Orang Tua
-
Ayah : Suherman (Sopir)
-
Ibu : Dewi Yuliana (Ibu Rumah Tangga)
Ø Perolehan Prestasi
1. Selalu masuk peringkat 10 (Sepuluh) besar
di kelas.
2. Sering mendapatkan juara I lomba
melukis yang diadakan di berbagai tempat seperti di Sekolah Sendiri, sekolah
luar, dan yang paling sering di acara-acara perlombaan luar.
3. Pernah mendapatkan penghargaan pula
dalam bidang tari tradisional pada Porseni tingkat kelurahan saat masih duduk
di bangku SD.
4. Pernah
mendapatkan juara III lomba membaca Al-quran yang diadakan di desanya.
5. Pernah
mendapatkan juara II gerak jalan pada saat memperingati HUT RI.
B.
Metode
Pengumpulan data
1. Melakukan
obervasi dan pengamatan langsung terhadap subjek selama beberapa
hari.
2. Pengumpulan data angket dari orang
tua subjek yang diobservasi.
3. Pengumpulan
data angket dari anak yang menjadi obyek observasi.
4. Melakukan wawancara dengan orang tua
dan teman bermain subjek.
C.
Teknik
Analisis
1. Perkembangan Bahasa, yang di alami
subjek
-
Berceloteh pada umur 11 bulan.
-
Mengucapkan satu suku kata yang bermakna kalimat (misalnya
Pa berarti bapak, ma berate mama, mam berarti makan) pada umur 14 bulan.
-
Berbicara pada satu kata bermakna pada umur 1,5 tahun dan
kemudian langsung dapat berbicara lengkap, karena sesungguhnya subjek anak yang
cerewet.
2. Perkembangan Sosial :
-
Hubungan dengan orangtua adalah baik, rukun, dapat mengerti.
-
Hubungan dengan saudara adalah baik, cukup rukun.
-
Hubungan dengan teman adalah baik, dapat menyesuaikan dengan
lingkungan teman yang baru, bersahabat, dapat saling bekerja sama, rukun.
3. Perkembangan Pendidikan :
-
Pelayanan pendidikan khusus seperti Bimbel, kursus-kursus
untuk Mapel disekolah tidak ada. Subjek selalu rajin dan giat belajar sendiri.
Dengan strategi yang dilakukan saat belajar:
Di Rumah : Belajar sambil nonton televise, makan makanan ringan dan
kadang-kadang sambil mendengarkan musik
Di Sekolah : Selayaknya murid yang rajin dengan cara memperhatikan guru
yang menerangkan.
-
Tetapi, untuk masalah pandai menggambar dan melukis. Subjek
memang pernah di ikutkan dalam les menggambar, karena orang tuanya melihat
potensi subjek yang gemar menggambar. Sehingga tidak heran gambarnya selalu
bagus, menarik dan mendapatkan juara pertama.
PEDOMAN OBSERVASI : DAFTAR CEK LIST
No.
|
Gejala yang Diamati
|
Keterangan*)
|
|
YA
|
TIDAK
|
||
1.
|
Membaca pada usia lebih muda
|
√
|
|
2.
|
Membaca lebih cepat dan lebih banyak
|
√
|
|
3.
|
Memiliki perbendaharaan kata yang luas
|
√
|
|
4.
|
Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
|
√
|
|
5.
|
Mempunyai minat yang luas, terhadap segala hal
|
√
|
|
6.
|
Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
|
√
|
|
7.
|
Menunjukkan kesalahan (orisinilitas) dalam ungkapan verbal
|
√
|
|
8.
|
Memberi jawaban, jawaban yang baik
|
√
|
|
9.
|
Dapat memberikan banyak gagasan
|
√
|
|
10.
|
Luwes dalam berpikir
|
√
|
|
11.
|
Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari luar
|
√
|
|
12.
|
Mempunyai pengamatan yang tajam
|
√
|
|
13.
|
Dapat berkonsenterasi dalam jangka waktu yang panjang
terutama dalam tugas atau bidang yang diminati
|
√
|
|
14.
|
Berpikir kritis juga terhadap diri sendiri
|
√
|
|
15.
|
Senang mencoba hal-hal baru
|
√
|
|
16.
|
Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi dan sintesis
yang tinggi
|
√
|
|
17.
|
Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan
masalah-masalah
|
√
|
|
18.
|
Cepat menangkap hubungan sebab akibat
|
√
|
|
19.
|
Berperilaku terarah terhadap tujuan
|
√
|
|
20.
|
Mempunyai daya imajinasi yang kuat
|
√
|
|
21.
|
Mempunyai banyak kegemaran /hobi
|
√
|
|
22.
|
Mempunyai daya ingan yang kuat
|
√
|
|
23.
|
Tidak cepat puas dengan prestasinya
|
√
|
|
24.
|
Peka (sensitif) serta menggunaka firasat (intuisi)
|
√
|
|
25.
|
Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan
|
√
|
*) berilah tanda cek pada kolom yang
disediakan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil observasi yang telah dilakukan, dapat ditarik pembahasan bahwa subjek
yang saya observasi
ini bernama Maulina
Febrianti dengan usia 13 tahun. Merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan Bpk. Suherman dan Ibu Dewi Yuliana. Maulina Febrianti ini sekarang berstatus sebagai pelajar di SMP
Muhammadiyah Bulakamba dengan predikat sebagai pelajar yang berprestasi.
Prestasi demi prestasi telah dia raih dalam bidang
akademik maupun non akademik. Meskipun dia tidak mengikuti program bimbingan belajar atau kursus-kursus
secara khusus. Namun dengan kemampuannya yang dimiliki sejak kecil, dia
mampu mengikuti pembelajaran yang ada di sekolah maupun di luar sekolah.
Terbukti dengan prestasinya sejak kecil dengan mengalami perkembangan yang
sangat baik sejak usia dini.
Pada tahun pertamanya lahir, saat umur sekitar 11 bulan,
dia telah mampu berceloteh dan mengucapkan satu suku kata yang bermakna pada
umur sekitar 14 bulan, berbicara dengan satu kata dan satu kalimat sederhana
dalam usianya yang masih dini. Perkembangan tersebut mempengaruhinya dalam fase
sekolah. Yang mana dia masih bisa mengikuti jalannya pelajaran disekolah yang dia masuki. Nilai raportnya membuktikan
bahwa prestasinya dalam bidang akademik sangatlah memuaskan. Hal ini menjadikannya sebagai
pelajar yang selalu memperoleh peringkat 10 besar dalam kelasnya.
Anak yang sering disapa Maulin ini tak hanya
handal dalam bidang akademik saja. Bidang non akademiknyapun dapat dikatakan
sangat baik. Terbukti banyak kejuaraan yang dia raih dalam bidang yang dia ikuti. Seperti kejuaraan-kejuaraan yang
sudah disebutkan diatas. Semua itu tak lepas dari peran orangtua, terutama ibu
yang hidup serumah dan mendampingi anak-anaknya sampai sekarang sehingga
terjalinlah keadaan yang baik dan rukun antar keluarga dan masyarakat. Selain itu, peran guru-guru dan
teman sebayanya disekolah yang selalu memberikan bantuan, arahan dan motivasi
kepada subjek.
BAB
V
PENUTUP
- Kesimpulan
Dari uraian diatas kiranya ada beberapa hal yang
dapat diambil kesimpulan, antara lain :
1. Bakat
adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri
seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak.
2. Ada
dua petunjuk kunci dalam mengamati dan mengerti keberbakatan yaitu a)
Keberbakatan itu adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa yang
dibawasejak lahir maupun yang merupakan hasil interaksi dari pengaruh
lingkungannya. b) Keberbakatan itu ikut ditentukan oleh kebutuhan maupun
kecenderungankebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup. (Conny
semiawan; 1994 :40).
3. Ada
beberapa metode untuk mengidentifikasi anak berbakat secara umum bisa dibedakan
dua pendekatan antara lain :
a. Dengan
penggunaan alat-alat tes, meliputi dua tahap:
-
Tahap penyaringan atau
“screening” dengan tes kelompok yang sudah dibakukan. Biasanya tes aptitude
seperti tes inteligensi, dan tes prestasi belajar.
-
Tahap seleksi atau
identifikasi dengan tes individual. Ini lebih halus dan mengukur kemampuan
seseorang dengan teliti dan tepat. Tes inteligensi individual yang populer
adalah Wechsler dan Stanford Binet.
b. Pendekatan
kedua adalah identifikasi melalui studi kasus, yaitu memperoleh sebanyak
mungkin keterangan tentang anak yang diperkirakan berbakat dari sumber-sumber
yang berbeda-beda.-sumber yang berbeda-beda.
4. Setelah melakukan
observasi, pengamatan dan wawancara terhadap obyek observasi ataupun kerabat
terdekat obyek observasi, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Mauliana Febrianti merupakan anak
Berbakat mempunyai keberbakatan yang tinggi. Mengapa demikian, karena ciri-ciri
dan karakteristik yang sesuai dengan ciri dan karakteristik anak berbakat,
seperti dapat berbicara pada usia yang lebih dini, berbagai penghargaan yang
diraih sampai sekarang, dan hubungan antar keluarga dan masyarakat yang
berjalan dengan baik. Selain itu, orangtua sangat perlu mengambil peran dalam
aktivitas rutin Maulin.
DAFTAR
PUSTAKA
http://giftedtalented.blogspot.com
http://www.vitriyaenpa.com/articles
http//www.sinarharapan.co.id
http://www.gpdiworld.us/talenta-buah
http://www.yohanesscj.multiply.com/journal/ite/13
http://3lox.wordpress.com
http://www.vitriyaenpa.com/articles
http//www.sinarharapan.co.id
http://www.gpdiworld.us/talenta-buah
http://www.yohanesscj.multiply.com/journal/ite/13
http://3lox.wordpress.com
http://akselerasismptarbak. blogspot.com
/2010/03/kurikulum-berdiferensiasi-bagi-anak_23.html
http://dhensupri.wordpress.com/2009/02/23/pengembangan-kurikulum-pendidikan-untuk-anak-cerdas-istimewa/