Latar Belakang
Pemimpin
dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan
secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian
mengenai pemimpin dan kepemimpinan secara umum, antara lain :
Brown (1936) berpendapat bahwa
pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang
sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech
dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus
dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur
kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas
kelompok.
Kepemimpinan
sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang
maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar,
kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
1.1. Definisi
Kepemimpinan dalam Berwirausaha
Kepemimpinan adalah proses
mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu.
Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,
efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan.
Para
wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya
kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam
memajukan perusahaannya.
1.2. Bagaimana Menjadi Pemimpin yang Baik
Tipe-tipe Kepemimpinan dalam
Berorganisasi:
·
Tipe
Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang
pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin
yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”,
·
Tipe
Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya
terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya
dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa
hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang
tua atau seseorang yang dituakan.
·
Tipe
Kharismatik
Memang ada karakteristiknya yang
khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut
yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.
·
Tipe
Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa
umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa
yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu
sering intervensi.
·
Tipe
Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya
memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan
komponen organisasi.
·
Tipe
Administratif
Pemimpin tipe administrative ialah
pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif
sehingga diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan
perkembangan sosial.
1.3. Ciri
ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ideal antara lain
- Pengetahuan umum yang luas.
Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia
semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
- Kemampuan Bertumbuh dan
Berkembang
- Sikap yang inkuisitif atau rasa
ingin tahu merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak
merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan
keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
- Kemampuan analitik. Efektifitas
kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan
yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk
berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang
integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah.
- Daya
ingat yang kuat. Pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada
di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu
bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
- Kapasitas
integratif. Pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki
pandangan holistik mengenai orgainasi.
- Keterampilan
berkomunikasi secara efektif. Fungsi komunikasi dalam organisasi antara
lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian
informasi dan fungsi pengawasan.
- Keterampilan
mendidik. Memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan
dedikasinya kepada organisasi.
- Rasionalitas.
Semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan
kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran
itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga
dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar
organisasi tersebut.
- Objektivitas.
Pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan
penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan
seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya
bertindak secara objektif.
- Pragmatisme.
Dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud
dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan
sasaran yang berada dalam organisasi.
- Kematangan
mental. Seorang pemimpin harus memiliki kematangan mental yang terlihat
pada kestabilan emosional, tidak mudah tersinggung, tidak gampang marah
dan sebagainya.
1.4. Sikap-sikap
Pemimpin yang Sukses dalam Berwirausaha
- (Purposeful) – MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS UNTUK
DICAPAI: tujuan yang sesungguhnya
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendinian,
memiliki fokus, memiliki keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan,
dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan
tuntutan tujuan apa pun. Tak dapat dipungkiri, ini adalah salah satu kualitas
manusia yang paling dicari dalam kehidupan, namun banyak orang yang belum
memilikinya. Seseorang yang tidak memiliki tujuan dapat diibaratkan sebagai
sebuah kapal di tengah-tengah kabut di lautan yang telah kehilangan kemudi dan
layar sekaligus. Di saat semuanya berjalan mulus, sering kali dilema muncul
tanpa kita sadari, kecuali mungkin kurangnya pemahaman akan arah yang jelas
atau gerakan yang meyakinkan. Saat cuaca berubah ia akan bereaksi dengan
pengaruh dari luar. Namun kita tetap dapat kehilangan arah tujuan kita
seandainyapun layar dan kemudi tetap ada di tempatnya. Kecuali jika Anda
mcmiliki tujuan yang jelas dalam mengambil suatu tindakan, Anda akan menuju
arah yang salah.
- (Responsible) – TANGGUNG JAWAB: kehandalan yang sejati.
Pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab sendiri
mengenai ‘akan menjadi seperti apa perusahaan saya, jika semua orang seperti
saya’ adalah sebagai berikut: Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya dalam
diri kita membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan memahami betapa kita
harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita pikirkan dan lakukan menupakan
hal bernilai untuk dibangun. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada din
orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. Kebiasaan
semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang
lebih besar sebagaimana tanggung jawab yang kita harapkan dan orang lain.
Sebagian besar evaluasi kinerja tradisional terlalu terpisah-pisah dan lebih
berlandaskan pada ‘bagaimana Anda dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik’
danipada ‘seberapa balk yang telah Anda lakukan.’ Evaluasi kinerja seharusnya
mengikutsertakan secara tepat apa yang ingin dicapai dan kata itu: baik
mengevaluasi maupun juga memuji.
- (Integrity) — INTEGRITAS: nilai yang sejati
Tidak ada kualitas tunggal yang mendefinisikan para
pemimpin, baik yang berpemikiran wirausaha atau tidak. Namun kualitas yang tak
dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan kesadaran akan
kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Memahami apa yang benar untuk
dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memiliki integnitas. Filsuf
Yunani Socrates percaya bahwa untuk sungguh mengetahui apa yang benar tidak
mungkin tanpa bertindak selaras dengannya. Ketika dia telah dijatuhi hukuman
mati oleh pemenintah untuk apa yang dianggap sebagai pandangan yang sangat
kontroversial, teman-temannya memaksanya untuk melarikan diri dengan rencana
yang telah mereka susun. Socrates dengan tegas menolak saran mereka, dengan
menjawab: ‘Sepanjang hidupku, aku telah mengajarkan bahwa orang harus mematuhi
hukum yang berlaku di suatu tempat. Jika hukum itu salah maka kita harus
memperbaikinya melalui diskusi, dan walaupun saya menjadi korban ketidakadilan,
saya tidak dapat dengan tiba-tiba melawan apa yang menjadi kepencayaan saya
hanya karena hidup saya terancam. Pnionitas pertama manusia bukan hanya untuk
hidup, namun untuk memimpin suatu kebaikan dan menjalani kehidupan’ Dengan
lebih memilih untuk memberikan hidupnya dibandingkan hidup tanpa integnitas,
dia membuat sebuah contoh sangat besar mengenai melakukan apa yang Anda
ajarkan.
- (Nonconformity) – KETIDAKCOCOKAN: kreativitas yang
sesungguhnya
Pemimpin wirausaha bukanlah seorang yang mudah cocok,
kecuali dalam hal ketaatan mereka terhadap nilai inti. Tak seorang pun mencapai
sukses yang sesungguhnya untuk menjadi diri sendiri dengan menjadi seorang yang
mudah cocok (konformis). Namun dalam bisnis, banyak orang berpegang teguh pada
pola yang mereka percayai, yaitu selubung mayoritas merupakan suatu prasyarat
bagi persetujan dan keberhasilan. Dengan cara ini bisnis menjadi mangsa mitos ,
mendasar—bahwa mayoritas secara otomatis dan tanpa terkecuali selalu benar.
Namun mayoritas tidaklah maha tahu semata-mata karena dia adalah mayoritas dan
sullt untuk memastikan kebenaran pendapat tersebut.
- (Coureqeous) – KEBERANIAN : kekuatan yang sejati
Ketika Anda memiliki keberanian terhadap pendirian Anda
dan keberanian untuk menjadi diri Anda sendiri dan mengikuti jalan yang Anda
percayai sebagai yang terbaik, kekuatan Anda yang sejati berkembang secara
alami. Di dalamnya, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ditinjau ulang dan
diperhatikan, sementara kategori Kelemahan lebih diutamakan daripada apa yang
dianggap sebagai kekuatan. Setiap laporan akan menekankan lebih pada yang
pertama daripada yang terakhir secara sungguh-sungguh, sekalipun salah pedoman,
kepercayaan bahwa sesuatu yang salah haruslah menjadi perhatian.
- (Intuitive) — INTUITIF : keputusan yang sesungguhnya
Suatu keputusan yang nyata merupakan sesuatu yang sangat
penting. Bukan apa yang anda, Anda makan, ke mana Anda akan pergi atau bahkan,
mobil apa yang akan Anda beli. Keputusan yang sesungguhnya adalah sesuatu yang
mempengaruhi masa depan dan keberhasilan Anda dan juga orag lain. Sedikit orang
akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah
untuk maju bersama dengan yang lain. Saya percaya bahwa itu sama pentingnya
dengan membuat keputusan yang benar ‘Tentu saja demikian! dapat saya bayangkan
Anda berkata kepada diri Anda sendiri. Hidup ini akan menjadi sempurna yang
kita harapkan jika ini yang terjadi. Namun membuat keputusan yang sulit,
apalagi selalu membuat keputusan yang benar. Saya berpendapat, setiap dari kita
dapat belajar bagaimana untuk menjadi intuitif sampai pada titik saat kita
harus membuat sesuatu keputusan yang sangat penting, baik besar maupun kecil,
dengan latihan bertahap untuk menjadi yang terbaik.
- (Patience) — KESABARAN: hubungan yang sesungguhnya
Manusia memiliki keunikan, dalam menempatkan batasan
waktu bagi suatu hasil yang diinginkannya dalam hidup, khususnya berkaitan
dengan relasi. Tentu saja, mudah bersikap sabar terhadap sesuatu yang ihasilnya
sudah ten- tu, karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk kecemasan.
Terdapat hubungan langsung yang berkaitan antara kesabaran dan kepastian,
sebanyak antara ketidaksabaran dan keraguan. Semakin Anda tidak sabar untuk
sesuatu berjalan sesuai kehendak Anda, semakin Anda bertanya-tanya apakah akan
terjadi demikian. Kapanpun Anda mempertanyakan suatu ide intuitif yang Anda
percayai benar, pertanyaan Anda menyebabkan meningkatnya keraguan sampai Anda
berpikir bahwa ide itu tidak tidak masuk akal dan kemudian mengabaikan atau
mengulurnya hingga sesuai dengan batasan rasional Anda. Sekalipun ide tersebut
benar dalam rasio Anda, terpengaruh oelh ketidaksabaran Anda untuk mencapai apa
yang Anda inginkan, akan tampak sebagai ide yang salah atau jalan yang terlalu
lambat untuk apa yang Anda inginkan. Bersikap sabar membutuhkan keyakinan.
- (Listen) — MENDENGARKAN: pasar yang sesungguhnya
Pemasaran adalah istilah yang pada mulanya dimaksudkan
untuk memberikan gambaran bagaimana keberhasilan suatu bisnis bergantung
sepenuhnya pada sesuatu di luar dirinya. Pemasaran mengajarkan, jika kita
mendengarkan perekonomian, masyarakat, dan konsumen, kita dapat menggunakan
informasi tersebut untuk menentukan strategi internal. Aneh,nya pemasaran
sangat jarang digunakan untuk hal ini. Bukan berarti ‘siapakah konsumen kita’ ,
pemasaran telah menjadi sekadar alat pendukung penjualan dengan bertanya
‘bagaimana kita dapat menjual lebih banyak yang kita inginkan. Dengan telah
beralihnya kita dari budaya menjual produk menjadi melayani konsumen, sekarang
menjadi lebih penting untuk mendengarkan pasar kita dan menentukan apa yang
mereka inginkan dibanding masa-masa sebelumnya.
- (Enthusiasm) – ANTUSIASME : komunikasi yang
sesungguhnya
Manusia dilahirkan dengan cara pandang yang optimis atau
positif, namun pesimisme atau pandangan-pandangan negatif sering kali memungkinkan
untuk dikedepankan. Pesimisme datang dan kekecewaan, dari suatu impresi buruk
yang terbentuk karena rintangan yang terjadi di masa lalu. Mungkin pesimisme
menunjukkan kehati-hatian dan pengalaman, namun yang baik adalah untuk berpikir
hanya pada kesulitan macam apa yang dapat terjadi di depan kita? Efek
psikologis dan optimisme adalah dia membantu pencapaian keberhasilan.
- (Service) — LAYANAN: tindakan yang sesungguhnya
Setiap orang mengetahui betapa pentingnya layanan
pelanggan. Setiap orang berpikir bahwa mreka mengetahui layanan sebaik apa yang
dibutuhkan. Walaupun begitu, persepsi konsumenlah yang benar-benar harus
diperhitungkan. Memahami persepsi konsumen terhadap Anda, produk Anda, layanan
Anda, dan bisnis Anda merupakan kunci untuk membangun hubungan jangka panjang
dan keberhasilan dalam menumbuhkan penjualan. Meskipun demikian, kecuali kita
mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan, kita akan dapat
memaksimalkan nilai yang kita bentuk dari kesempatan memiliki konsumen. Mendapatkan
masukan dari konsumen sama pentingnya dengan menerima masukan tentang diri
kita. Itu membantu kita mengevaluasi tindakan nyata yang diperlukan.
1.5. Perilaku
Kepemimpinan
Perilaku
pemimpin menyangkut dua bidang utama :
1.
Berorientasi pada tugas yang menetapkan
sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.
2.
Berorientasi pada orang yang memotivasi dan
membina hubungan manusiawi.
Ada
tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:
1.
Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti
bawahan atau para pengikut .
2.
Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan.
3.
Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh
dalam rangka mengarahkan para bawahan.
1.4. Sikap-sikap
Pemimpin yang Sukses dalam Berwirausaha
- (Purposeful) – MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS UNTUK
DICAPAI: tujuan yang sesungguhnya
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendinian,
memiliki fokus, memiliki keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan,
dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan
tuntutan tujuan apa pun. Tak dapat dipungkiri, ini adalah salah satu kualitas
manusia yang paling dicari dalam kehidupan, namun banyak orang yang belum
memilikinya. Seseorang yang tidak memiliki tujuan dapat diibaratkan sebagai
sebuah kapal di tengah-tengah kabut di lautan yang telah kehilangan kemudi dan
layar sekaligus. Di saat semuanya berjalan mulus, sering kali dilema muncul
tanpa kita sadari, kecuali mungkin kurangnya pemahaman akan arah yang jelas
atau gerakan yang meyakinkan. Saat cuaca berubah ia akan bereaksi dengan
pengaruh dari luar. Namun kita tetap dapat kehilangan arah tujuan kita
seandainyapun layar dan kemudi tetap ada di tempatnya. Kecuali jika Anda
mcmiliki tujuan yang jelas dalam mengambil suatu tindakan, Anda akan menuju
arah yang salah.
- (Responsible) – TANGGUNG JAWAB: kehandalan yang sejati.
Pertanyaan-pertanyaan yang harus kita jawab sendiri
mengenai ‘akan menjadi seperti apa perusahaan saya, jika semua orang seperti
saya’ adalah sebagai berikut: Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya dalam
diri kita membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan memahami betapa kita
harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita pikirkan dan lakukan menupakan
hal bernilai untuk dibangun. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada din
orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. Kebiasaan
semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang
lebih besar sebagaimana tanggung jawab yang kita harapkan dan orang lain.
Sebagian besar evaluasi kinerja tradisional terlalu terpisah-pisah dan lebih
berlandaskan pada ‘bagaimana Anda dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik’
danipada ‘seberapa balk yang telah Anda lakukan.’ Evaluasi kinerja seharusnya
mengikutsertakan secara tepat apa yang ingin dicapai dan kata itu: baik
mengevaluasi maupun juga memuji.
- (Integrity) — INTEGRITAS: nilai yang sejati
Tidak ada kualitas tunggal yang mendefinisikan para
pemimpin, baik yang berpemikiran wirausaha atau tidak. Namun kualitas yang tak
dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan kesadaran akan
kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Memahami apa yang benar untuk
dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memiliki integnitas. Filsuf
Yunani Socrates percaya bahwa untuk sungguh mengetahui apa yang benar tidak
mungkin tanpa bertindak selaras dengannya. Ketika dia telah dijatuhi hukuman
mati oleh pemenintah untuk apa yang dianggap sebagai pandangan yang sangat
kontroversial, teman-temannya memaksanya untuk melarikan diri dengan rencana
yang telah mereka susun. Socrates dengan tegas menolak saran mereka, dengan
menjawab: ‘Sepanjang hidupku, aku telah mengajarkan bahwa orang harus mematuhi
hukum yang berlaku di suatu tempat. Jika hukum itu salah maka kita harus
memperbaikinya melalui diskusi, dan walaupun saya menjadi korban ketidakadilan,
saya tidak dapat dengan tiba-tiba melawan apa yang menjadi kepencayaan saya
hanya karena hidup saya terancam. Pnionitas pertama manusia bukan hanya untuk
hidup, namun untuk memimpin suatu kebaikan dan menjalani kehidupan’ Dengan
lebih memilih untuk memberikan hidupnya dibandingkan hidup tanpa integnitas,
dia membuat sebuah contoh sangat besar mengenai melakukan apa yang Anda
ajarkan.
- (Nonconformity) – KETIDAKCOCOKAN: kreativitas yang
sesungguhnya
Pemimpin wirausaha bukanlah seorang yang mudah cocok,
kecuali dalam hal ketaatan mereka terhadap nilai inti. Tak seorang pun mencapai
sukses yang sesungguhnya untuk menjadi diri sendiri dengan menjadi seorang yang
mudah cocok (konformis). Namun dalam bisnis, banyak orang berpegang teguh pada
pola yang mereka percayai, yaitu selubung mayoritas merupakan suatu prasyarat
bagi persetujan dan keberhasilan. Dengan cara ini bisnis menjadi mangsa mitos ,
mendasar—bahwa mayoritas secara otomatis dan tanpa terkecuali selalu benar.
Namun mayoritas tidaklah maha tahu semata-mata karena dia adalah mayoritas dan
sullt untuk memastikan kebenaran pendapat tersebut.
- (Coureqeous) – KEBERANIAN : kekuatan yang sejati
Ketika Anda memiliki keberanian terhadap pendirian Anda
dan keberanian untuk menjadi diri Anda sendiri dan mengikuti jalan yang Anda
percayai sebagai yang terbaik, kekuatan Anda yang sejati berkembang secara
alami. Di dalamnya, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ditinjau ulang dan
diperhatikan, sementara kategori Kelemahan lebih diutamakan daripada apa yang
dianggap sebagai kekuatan. Setiap laporan akan menekankan lebih pada yang
pertama daripada yang terakhir secara sungguh-sungguh, sekalipun salah pedoman,
kepercayaan bahwa sesuatu yang salah haruslah menjadi perhatian.
- (Intuitive) — INTUITIF : keputusan yang sesungguhnya
Suatu keputusan yang nyata merupakan sesuatu yang sangat
penting. Bukan apa yang anda, Anda makan, ke mana Anda akan pergi atau bahkan,
mobil apa yang akan Anda beli. Keputusan yang sesungguhnya adalah sesuatu yang
mempengaruhi masa depan dan keberhasilan Anda dan juga orag lain. Sedikit orang
akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah
untuk maju bersama dengan yang lain. Saya percaya bahwa itu sama pentingnya
dengan membuat keputusan yang benar ‘Tentu saja demikian! dapat saya bayangkan
Anda berkata kepada diri Anda sendiri. Hidup ini akan menjadi sempurna yang
kita harapkan jika ini yang terjadi. Namun membuat keputusan yang sulit,
apalagi selalu membuat keputusan yang benar. Saya berpendapat, setiap dari kita
dapat belajar bagaimana untuk menjadi intuitif sampai pada titik saat kita
harus membuat sesuatu keputusan yang sangat penting, baik besar maupun kecil,
dengan latihan bertahap untuk menjadi yang terbaik.
- (Patience) — KESABARAN: hubungan yang sesungguhnya
Manusia memiliki keunikan, dalam menempatkan batasan
waktu bagi suatu hasil yang diinginkannya dalam hidup, khususnya berkaitan
dengan relasi. Tentu saja, mudah bersikap sabar terhadap sesuatu yang ihasilnya
sudah ten- tu, karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk kecemasan.
Terdapat hubungan langsung yang berkaitan antara kesabaran dan kepastian,
sebanyak antara ketidaksabaran dan keraguan. Semakin Anda tidak sabar untuk
sesuatu berjalan sesuai kehendak Anda, semakin Anda bertanya-tanya apakah akan
terjadi demikian. Kapanpun Anda mempertanyakan suatu ide intuitif yang Anda
percayai benar, pertanyaan Anda menyebabkan meningkatnya keraguan sampai Anda
berpikir bahwa ide itu tidak tidak masuk akal dan kemudian mengabaikan atau
mengulurnya hingga sesuai dengan batasan rasional Anda. Sekalipun ide tersebut
benar dalam rasio Anda, terpengaruh oelh ketidaksabaran Anda untuk mencapai apa
yang Anda inginkan, akan tampak sebagai ide yang salah atau jalan yang terlalu
lambat untuk apa yang Anda inginkan. Bersikap sabar membutuhkan keyakinan.
- (Listen) — MENDENGARKAN: pasar yang sesungguhnya
Pemasaran adalah istilah yang pada mulanya dimaksudkan
untuk memberikan gambaran bagaimana keberhasilan suatu bisnis bergantung
sepenuhnya pada sesuatu di luar dirinya. Pemasaran mengajarkan, jika kita
mendengarkan perekonomian, masyarakat, dan konsumen, kita dapat menggunakan
informasi tersebut untuk menentukan strategi internal. Aneh,nya pemasaran
sangat jarang digunakan untuk hal ini. Bukan berarti ‘siapakah konsumen kita’ ,
pemasaran telah menjadi sekadar alat pendukung penjualan dengan bertanya
‘bagaimana kita dapat menjual lebih banyak yang kita inginkan. Dengan telah
beralihnya kita dari budaya menjual produk menjadi melayani konsumen, sekarang
menjadi lebih penting untuk mendengarkan pasar kita dan menentukan apa yang
mereka inginkan dibanding masa-masa sebelumnya.
- (Enthusiasm) – ANTUSIASME : komunikasi yang
sesungguhnya
Manusia dilahirkan dengan cara pandang yang optimis atau
positif, namun pesimisme atau pandangan-pandangan negatif sering kali memungkinkan
untuk dikedepankan. Pesimisme datang dan kekecewaan, dari suatu impresi buruk
yang terbentuk karena rintangan yang terjadi di masa lalu. Mungkin pesimisme
menunjukkan kehati-hatian dan pengalaman, namun yang baik adalah untuk berpikir
hanya pada kesulitan macam apa yang dapat terjadi di depan kita? Efek
psikologis dan optimisme adalah dia membantu pencapaian keberhasilan.
- (Service) — LAYANAN: tindakan yang sesungguhnya
Setiap orang mengetahui betapa pentingnya layanan
pelanggan. Setiap orang berpikir bahwa mreka mengetahui layanan sebaik apa yang
dibutuhkan. Walaupun begitu, persepsi konsumenlah yang benar-benar harus
diperhitungkan. Memahami persepsi konsumen terhadap Anda, produk Anda, layanan
Anda, dan bisnis Anda merupakan kunci untuk membangun hubungan jangka panjang
dan keberhasilan dalam menumbuhkan penjualan. Meskipun demikian, kecuali kita
mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan, kita akan dapat
memaksimalkan nilai yang kita bentuk dari kesempatan memiliki konsumen. Mendapatkan
masukan dari konsumen sama pentingnya dengan menerima masukan tentang diri
kita. Itu membantu kita mengevaluasi tindakan nyata yang diperlukan.
1.5. Perilaku
Kepemimpinan
Perilaku
pemimpin menyangkut dua bidang utama :
1.
Berorientasi pada tugas yang menetapkan
sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.
2.
Berorientasi pada orang yang memotivasi dan
membina hubungan manusiawi.
Ada
tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:
1.
Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti
bawahan atau para pengikut .
2.
Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan.
3.
Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh
dalam rangka mengarahkan para bawahan.